Selasa, 05 Januari 2016

TUGAS UAS SEMESTER 1
Tugas 1 (Sustainable Manufacturing)
Djarwoto
41615110046


IMPLEMENTASI GREEN PRODUCTIVITY UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKTIVITAS PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH

Penulis   :Suhartini, ST, MT
Penerbit :Universitas Trunojoyo Madura
Tahun Terbit : 2012

Latar belakang

    Perkembangan industri kerajinan batik saat ini semakin pesat seiring dengan laju arus globalisasi yang terus berjalan. Perkembangan ini menuntut para pengrajin untuk terus meningkatkan dan memperbaiki kinerjanya agar dapat terus bertahan, dan bahkan dapat memenangkan kompetisi dengan berbagai industri lainnya.

    Usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan produktivitas. Produktivitas merupakan satu hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan sebagai alat untuk memantau kinerja produksinya. produktivitas tersebut dapat dilakukan pula untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan secara keseluruhan serta dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan perbaikan terus-menerus (continual improvement).

Berangkat dari kenyataan tersebut maka Kampoeng Batik sebagai salah satu sentra pengrajin batik yang memiliki potensi pencemaran limbah yang cukup tinggi merasa perlu melakukan perbaikan baik dalam proses produksi maupun pada pengelolaan limbah cair dan limbah padat yang dihasilkan dari proses produksinya.

Untuk mengakomodir dua kepentingan tersebut, digunakan metode Green Produktivitas. Green Produktivitas tersebut merupakan suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan performansi lingkungan secara bersamaan di dalam pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan (APO, 2003).

Hasil Dan Pembahasan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:


  1. Dari hasil penilaian resiko lingkungan diketahui bahwa tahapan yang paling banyak menimbulkan dampak lingkungan adalah tahapan proses ngloyor, pewarnaan napsol, ngesol dan nglorod.
  2. Dari hasil perhitungan diketahui tingkat produktivitas setelah dilakukan penanganan limbah adalah sebesar 104,6%, sedangkan tingkat produktivitas sebelumnya sebesar 103,3%, jadi tingkat produktivitasnya meningkat sebesar 1,3% setelah diterapkannya pengolahan limbah.

Peluang Penelitian Lanjutan

Perlu dilakukan penelitian lagi terhadap penanganan limbah agar tingkat produktifitasnya 
meningkat lebih dari 1,3 %.Terutama pada proses ngloyor, pewarnaan napsol, ngesol dan
nglorod karena proses ini menberikan dampak lingkingan paling tinggi.

Jumat, 01 Januari 2016

TUGAS UAS SEMESTER 1
Tugas 2 (Jurnal LCA)
Djarwoto
41615110046

             PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap:

Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa

Penulis    : Taufan Ratri Harjanto, Moh. Fahrurrozi , I Made Bendiyasa 
Tahun Terbit : 2012



Latar Belakang

PT. Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap dengan kapasitas produksi 2,6 juta ton/tahun telah menggunakan sekam padi sebagai energi alternatif biomassa. Penggantian bahan bakar batubara dengan bahan bakar lain khususnya biomassa, akan menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu, berapa besar konstribusi emisi (gas buang) dan dampak lain yang dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar alternatif tersebut didalam industri semen. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan metode Life Cycle Assessment / LCA.
Metode Life Cycle Assessment (LCA) digunakan untuk mengevaluasi dampak lingkungan penggunaan bahan bakar batubara dan bahan bakar biomassa pada industri semen.


Hasil dan Pembahasan

Analisis Inventori
     
    Inventori dilakukan berdasarkan input dan output material didalam sistem. Data Input terdiri dari: kebutuhan bahan baku, energi/kelistrikan, air, dan alat transportasi yang digunakan.
Sedangkan Data output berupa produk semen dan emisi yang dilepaskan terhadap lingkungan disetiap prosesnya.
   Berdasarkan hasil analisis kontribusi dampak terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan bakar sesuai dengan skenario 1, 2, 3, dan 4 untuk menghasilkan 1000 kg semen didapatkan nilai kontribusi total berturut-turut 2,78 x10-1 Pt, 2,24 x10-1 Pt, 1,57 x10-1 Pt, dan 8,50 x10-2 Pt. Dari hasil analisis kontribusi tersebut penggunaan biomassa lebih ramah terhadap lingkungan.


Penilaian Dampak/Impact Assessment
    
   Pada keempat skenario pemakaian bahan bakar dampak yang paling berpengaruh adalah global warming, respiratory inorganic dan resources. Secara umum kontribusi dampak terhadap lingkungan tertinggi berasal dari tahap pyroprocessing, kemudian disusul dari alat transportasi yang digunakan.

Berdasarkan analisis perbaikan, truck sebagai alat transportasi pengangkut silika diganti dengan menggunakan kereta api, sehingga terjadi pengurangan kontribusi nilai sebesar 6,00 x10-4

Pt terhadap impact category global warming, 2,00 x10-3 Pt terhadap impact category respiratory inorganic dan 6,00 x10-4 Pt terhadap impact category non renewable energy.


Interpretasi

    Komparasi penggunaan bahan bakar pada skenario 3 antara sekam padi dengan miscantus giganteus terhadap kontribusinya ke lingkungan, didapatkan bahwa sekam padi memberikan nilai sebesar 1,59 x10-2 Pt dan miscanthus giganteus (alang-alang raksasa) sebesar 1,58 x10-2 Pt, sehingga dengan hasil tersebut penggunaan miscantus giganteus (alang-alang raksasa) sebagai bahan bakar substitusi batubara lebih ramah terhadap lingkungan.


Rekomendasi

Untuk meningkatkan kualitas lingkungan, hasil dari penelitian berdasarkan analisis perbaikan maka direkomendasikan:

  1. Alat transportasi pengangkut pasir silika diganti dengan kereta api untuk mereduksi pencemaran terhadap lingkungan.
  2. Secara bertahap dilakukan substitusi batubara dengan biomassa. Penggunaan bahan bakar 50% batubara dan 50% biomassa adalah yang paling memungkinkan.
  3. Pengembangan biomassa miscanthus giganteus sebagai bahan susbstitusi batubara perlu dilakukan kerena miscanthus memiliki potensi sebagai tanaman khusus bahan bakar non tanaman pangan, sehingga harga akan cenderung stabil.
  4. Melakukan penghijauan dan revegetasi di daerah pantai, sebagai investasi biomassa danmengurangi pencemaran lingkungan.

Peluang Penelitian Lanjutan

Perlu dilakukan penelitian skala dalam besar untuk mengetahui faktor dan dampak output yang dihasilkan dari PT Holcim indonesia terhadap lingkungan.

Kamis, 31 Desember 2015

TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 4
Djarwoto
41615110046

Polusi Udara di Kota Besar


Latar belakang
Tingginya pertumbuhan
 jumlah kendaraan bermotor
 di kota-kota besar di Indonesia
cukup tinggi yaitu
berkisar 8-12% per tahun
(Sumber : Kepolisian Negara
Republik Indonesia,

Direktorat Lalu Lintas (Januari 2000)).

Udara Tercemar  ?
Udara merupakan campuran dari gas yang terdiri dari 78% nitrogen, 20% oksigen, 
0,93 %argon, 0,03% karbon dioksida, dan sisanya terdiri dari neon, helium, metan dan 
hidrogen.
berbedanya komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal dan dapat mendukung 
kehidupan manusia

Jenis Pencemaran

Dalam bentuk gas dapat dibedakan dalam :

1.golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol),

2.golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen

   dioksida),

3.golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon),

4.golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap).
  
  
Jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan tiga :

Pertama, mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

Kedua, bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene.

Ketiga, makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.


Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua:
1. Kategori pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi
    pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari
    kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan bermotor).

2.Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan.

Sumber dan Standar sehatan Emisi Gas Buang





Pertumbuhan Produksi Kendaraan Bermotor dan Konsumsi BBM Untuk Transportasi
1.Kendaraan roda dua : 72%
2.Mobil penumpang     : 15%
3.Mobil barang             : 13%
4.Mobil bus                   :  4% 

Dampak polusi gas buang
1.Tekanan darah tinggi
2. Menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) dan perkembangan mental anak
3. Pusing
4. Mata perih
5. Tenggorokan gatal/batuk-batuk
6. Gangguan jantung,asma,kanker paru-paru
7. Mengganggu fungsi ginjal
8. Mengurangi fungsi reproduksi (laki-laki)


Solusi :
1.Insentif untuk kendaraan bermotor yang memakai BBG
2.Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)
3.Pemeriksaan Emisi & Perawatan Mobil Penumpang / Pribadi

Kesimpulan
Tingkat polusi udara dari sektor transportasi sudah melebihi baku mutu lingkungan. Sehingga diperlukan kerjasama yang komprehensif dari pemerintah terutama Departemen Perhubungan, masyarakat dan produsen kendaraan bermotor




TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 1
Djarwoto 
41615110046

                                               ILMU LINGKUNGAN


Pengertian Lingkungan

Suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki 

karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan 

makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih 

kompleks dan riil

Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada
 masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya.
Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan.
Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal 
balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.

Korelasi antara Manusia dengan Lingkungan
Ekologi
 --> Oikos = Rumah Tangga
 --> Logos = Ilmu 
--> Ilmu Kerumahtanggaan
--> Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.

Ekosistem
1. Biotik    : Produksen,Konsumen,Pengurai
2. Abiotik : Tanah,Air,Udara,Suhu,cahaya
Faktor-Faktor Ekosistem :
1. Rantai makanan
2. Habitat
3. Populasi
4. Komunitas
5. Biosfer

Pengaruh manusia Pada Alam
1.Keinginan menyempurnakan hidup dan kesejahteraannya
2.Memunculkan inovasi dan perubahan dengan IPTEK
3.Terjadinya perubahan alam karena pengaruh IPTEK

Sumber Daya Alam
1. SDA yang bisa diperbaharui
2. SDA yang tidak bisa diperbaharui

Penggunaan Sumber Daya Alam :
1.Pertanian dan tanah
2.Hutan
3.Air
4.Bahan tambang

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan
1.Erosi dan banjir
2.Pencemaran
3.Penebangan liar

Dampak IPTEK pada lingkungan

Dampak Positif :
1.Lapangan kerja semakin luas dengan bertambahnya industri
2.Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri
3.Diciptakannya mesin daur ulang
4.Bertambahnya varietas baru tanaman
5.Peningkatan produksi pertanian
6.Dikenal sistem pertanian modern

Dampak Negatif :
1.Lahan pertanian semakin sempit
2.Rusaknya lingkungan alam
3.Terjadinya banjir dan erosi
4.Terjadinya pencemaran
5.Munculnya efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global





Rabu, 30 Desember 2015

TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 2
Djarwoto
41615110046

Dampak Pemanasan Global Terhadap Pertanian

Pemanasan Global/Global Warming
  Adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer,laut dan daratan bumi.Pemanasan global ini banyak disebabkan terbesar oleh efek rumah kaca.Dimana efek rumah kaca berarti kondisi ketika panas di bumi tidak bisa keluar.

Dampak Pemanasan Global
   Pemanasan global memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan terhadap lingkungan maupun setiap bidang kehidupan manusia.Beberapa diantaranya adalah :
1.Naiknya permukaan air laut yang diakibatkan mencairnya es di kutub utara dan selatan.
2.Meningkatnya Intensitas cuaca yang ekstrim.
3.Punahnya beberapa jenis fauna. Migrasi sejumlah hewan untuk menemukantat baru yang sesuai.
4.Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
5.Terjadinya perubahan arus laut.

Menurunya Hasil Pertanian
  Salah satu dampak pemenasan global adalah pertanian.Naiknya suhu permukaan bumi mengakibatkan kekacauan pola musim,khususnya di Indonesia.Dimana cuaca yang dak menentu mengakibatkan petani sulit menentukan musim mengolah lahan dan musim memanen.
Ancaman bencana yang sering menghantui para petani adalah Hidrometeorologi (Banjir,Kekeringan,Puting Beliung).Hal iniakan memiliki dampak serius terhadap lingkungan, produktivitas pertanian,dan ketahanan pangan nasional.

Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap ketahanan pangan : 
1.Kekeringan di wilayah pertanian mengakibatkan lahan pertanian rusak.
2.Banjir di  yang merendam tanaman pertanian yanga akan menyebabkan gagal panen.
3.Kerawanan pangan akan meningkat di daerah yang rawan kekeringan dan banji.
4.Tanaman pangan dan hutan mengalami serangan hama dan penyakit yang meningkat populasinya akibat perubahan iklim.

Ancaman Produksi Pangan
  Ancaman produksi pangan yang disebabkan oleh pemanasan global mempengaruhi pola presitipasi,evaporasi,water run-off,kelembaban tanah dan variasi iklim yang sangat fluktuatif secara keseluruhan mengancam produksi pangan.

Perubahan Iklim
  Besarnya dampak perubahan iklim terhadap pertanian sangat bergantung pada tingkat dan laju perubahan iklim disatu sisi serta sifat dan kelenturan sumber daya dan sistem produksi pertanian disisi lain.

Solusi
  Di wilayah-wilayah yang lebih kering,cuaca lebih panas,petani perlu mengganti jenis tanaman yang lebih toleran terhadap kekeringan.Sistem pengairan sawah tidak lagi dilakukan dengan penggenangan terus menerus,tapi cukup macak-macak untuk menghemat air dan tidak menurunkan produksi.
  Terobosan lain adalah memberi informasi cuaca kepada petani selama musim tanam pada wilayah-wilayah pertanaman secara spesifik.Persoalaanya tinggal memperbaiki informasi cuaca dan membuatnya komunikatif terutama bagi petani. Bagaimana membuat petanitidak hanya bisa mengakses,tetapi juga bisa membaca cuaca dengan bahasa mereka. Dengan ini petani bisa terhindar dari kerugian sekaligus menekan emisi metana.
TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 3
Djarwoto
41615110046

                          Beberapa Jenis Pencemaran Air
PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehinnga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran air dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu: Sumber langsung dan Sumber tidak langsung.
1. Sumber Langsung
Sumber-sumber langsung adalah buangan yang berasal dari sumber pencemaran yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian serta sampah.
Pencemaran terjadi karena buangan ini langsug dibuang kedalam badan air, seperti sungai, kanal, parit atau selokan.
2. Sumber Tidak Langsung
Sumber-sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestik.
SUMBER PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN AIR
Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga, sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-partikulat padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi tempat-tempat yang dilaluinya.
JENIS PENCEMARAN AIR 
Ada 4 jenis pencemaran air yaitu :
1. BAHAN TOKSIK
 adalah sejenis pencemaran berbentuk kimia yang tidak terhasil dalam sistem akuatik. Penyumbang
 terbesar kepada pencemaran kimia ialah racun rumpai, racun serangga dan bahan buangan
 industri.
2. BAHAN ORGANIK
Pencemaran organik berlaku apabila lebihan bahan organik seperti baja dan kumbahan memasuki air. Apabila bahan organik ini meningkat di dalam tangki air, jumlah bahan hancur akan meningkat. Bahan hancur atau bahan reput ini akan tumbuh pantas dan menggunakan banyak oksigen apabila ia membesar. Ini mengakibatkan pengurangan oksigen apabila proses kehancuran berlaku. Kekurangan oksigen akan membunuh organisma akuatik. Apabila organisma akuatik itu mati, ia akan sama musnah dengan bahan hancur berkenaan, sekali gus meningkatkan pengurangan oksigen berkenaan.
3. PENCEMARAN TERMA
Pencemaran jenis itu boleh berlaku apabila air digunakan sebagai bahan penyejuk berdekatan kilang industri dan kemudian kembali kepada persekitaran akuatik dengan kadar suhu yang lebih tinggi, sebagai ia sepatutnya. Pencemaran terma boleh menyebabkan berlakunya pengurangan kadar oksigen di dalam air dan meningkatkan kadar keperluan biologikal oleh organisma akuatik untuk oksigen
4. PENCEMARAN EKOLOGIKAL
Ini berlaku apabila pencemaran bahan kimia, pencemaran organik atau pencemaran terma berlaku daripada persekitaran alam, bukannya aktiviti kemanusiaan. Sebagai contoh, pencemaran ekologikal akan meningkat daripada bahan aliran selepas berlakunya tanah runtuh, yang juga akan meningkatkan jumlah kotoran dalam air. Contoh lain ialah apabila haiwan seperti rusa mati lemas dalam banjir dan kemudian sejumlah besar bahan organik yang mengalir ke dalam air. Kejadian geologikal seperti ledakan gunung berapi juga boleh menjadi sumber kepada pencemaran ekologikal.
Tanda-tanda Air Tanah Sudah Tercemar:
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid.
3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu.
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. 
    Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar
    muara sungai.
5. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran.
CARA MENGATASI PENCEMARAN AIR
Berikut beberapa usaha yang bisa kita lakukan untuk mengatasi pencemaran air :
1. Menempatkan daerah industri/pabrik jauh dari pemukiman atau perumahan
2. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak dapat mencemari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat
    menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan untuk melakukan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran terhadap lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang apa arti lingkungan hidup sehingga 
     manusia lebih mencintai lingkungannya
7.Melakukan intensifikasi pertanian