Kamis, 31 Desember 2015

TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 4
Djarwoto
41615110046

Polusi Udara di Kota Besar


Latar belakang
Tingginya pertumbuhan
 jumlah kendaraan bermotor
 di kota-kota besar di Indonesia
cukup tinggi yaitu
berkisar 8-12% per tahun
(Sumber : Kepolisian Negara
Republik Indonesia,

Direktorat Lalu Lintas (Januari 2000)).

Udara Tercemar  ?
Udara merupakan campuran dari gas yang terdiri dari 78% nitrogen, 20% oksigen, 
0,93 %argon, 0,03% karbon dioksida, dan sisanya terdiri dari neon, helium, metan dan 
hidrogen.
berbedanya komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal dan dapat mendukung 
kehidupan manusia

Jenis Pencemaran

Dalam bentuk gas dapat dibedakan dalam :

1.golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol),

2.golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen

   dioksida),

3.golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon),

4.golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap).
  
  
Jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan tiga :

Pertama, mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

Kedua, bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene.

Ketiga, makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.


Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua:
1. Kategori pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi
    pembusukan, dan lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari
    kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan bermotor).

2.Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan.

Sumber dan Standar sehatan Emisi Gas Buang





Pertumbuhan Produksi Kendaraan Bermotor dan Konsumsi BBM Untuk Transportasi
1.Kendaraan roda dua : 72%
2.Mobil penumpang     : 15%
3.Mobil barang             : 13%
4.Mobil bus                   :  4% 

Dampak polusi gas buang
1.Tekanan darah tinggi
2. Menurunkan tingkat kecerdasan (IQ) dan perkembangan mental anak
3. Pusing
4. Mata perih
5. Tenggorokan gatal/batuk-batuk
6. Gangguan jantung,asma,kanker paru-paru
7. Mengganggu fungsi ginjal
8. Mengurangi fungsi reproduksi (laki-laki)


Solusi :
1.Insentif untuk kendaraan bermotor yang memakai BBG
2.Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN)
3.Pemeriksaan Emisi & Perawatan Mobil Penumpang / Pribadi

Kesimpulan
Tingkat polusi udara dari sektor transportasi sudah melebihi baku mutu lingkungan. Sehingga diperlukan kerjasama yang komprehensif dari pemerintah terutama Departemen Perhubungan, masyarakat dan produsen kendaraan bermotor




TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 1
Djarwoto 
41615110046

                                               ILMU LINGKUNGAN


Pengertian Lingkungan

Suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki 

karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan 

makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih 

kompleks dan riil

Ilmu lingkungan adalah ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada
 masalah yang lebih luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya.
Ilmu Lingkungan adalah ekologi terapan.
Ilmu lingkungan ini mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal 
balik anatara jasad hidup (termasuk manusia) dengan dengan lingkungannya.

Korelasi antara Manusia dengan Lingkungan
Ekologi
 --> Oikos = Rumah Tangga
 --> Logos = Ilmu 
--> Ilmu Kerumahtanggaan
--> Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.

Ekosistem
1. Biotik    : Produksen,Konsumen,Pengurai
2. Abiotik : Tanah,Air,Udara,Suhu,cahaya
Faktor-Faktor Ekosistem :
1. Rantai makanan
2. Habitat
3. Populasi
4. Komunitas
5. Biosfer

Pengaruh manusia Pada Alam
1.Keinginan menyempurnakan hidup dan kesejahteraannya
2.Memunculkan inovasi dan perubahan dengan IPTEK
3.Terjadinya perubahan alam karena pengaruh IPTEK

Sumber Daya Alam
1. SDA yang bisa diperbaharui
2. SDA yang tidak bisa diperbaharui

Penggunaan Sumber Daya Alam :
1.Pertanian dan tanah
2.Hutan
3.Air
4.Bahan tambang

Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan
1.Erosi dan banjir
2.Pencemaran
3.Penebangan liar

Dampak IPTEK pada lingkungan

Dampak Positif :
1.Lapangan kerja semakin luas dengan bertambahnya industri
2.Berkembangnya tanaman sebagai bahan baku industri
3.Diciptakannya mesin daur ulang
4.Bertambahnya varietas baru tanaman
5.Peningkatan produksi pertanian
6.Dikenal sistem pertanian modern

Dampak Negatif :
1.Lahan pertanian semakin sempit
2.Rusaknya lingkungan alam
3.Terjadinya banjir dan erosi
4.Terjadinya pencemaran
5.Munculnya efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global





Rabu, 30 Desember 2015

TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 2
Djarwoto
41615110046

Dampak Pemanasan Global Terhadap Pertanian

Pemanasan Global/Global Warming
  Adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer,laut dan daratan bumi.Pemanasan global ini banyak disebabkan terbesar oleh efek rumah kaca.Dimana efek rumah kaca berarti kondisi ketika panas di bumi tidak bisa keluar.

Dampak Pemanasan Global
   Pemanasan global memicu terjadinya sejumlah konsekuensi yang merugikan terhadap lingkungan maupun setiap bidang kehidupan manusia.Beberapa diantaranya adalah :
1.Naiknya permukaan air laut yang diakibatkan mencairnya es di kutub utara dan selatan.
2.Meningkatnya Intensitas cuaca yang ekstrim.
3.Punahnya beberapa jenis fauna. Migrasi sejumlah hewan untuk menemukantat baru yang sesuai.
4.Meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.
5.Terjadinya perubahan arus laut.

Menurunya Hasil Pertanian
  Salah satu dampak pemenasan global adalah pertanian.Naiknya suhu permukaan bumi mengakibatkan kekacauan pola musim,khususnya di Indonesia.Dimana cuaca yang dak menentu mengakibatkan petani sulit menentukan musim mengolah lahan dan musim memanen.
Ancaman bencana yang sering menghantui para petani adalah Hidrometeorologi (Banjir,Kekeringan,Puting Beliung).Hal iniakan memiliki dampak serius terhadap lingkungan, produktivitas pertanian,dan ketahanan pangan nasional.

Dampak perubahan iklim akibat pemanasan global terhadap ketahanan pangan : 
1.Kekeringan di wilayah pertanian mengakibatkan lahan pertanian rusak.
2.Banjir di  yang merendam tanaman pertanian yanga akan menyebabkan gagal panen.
3.Kerawanan pangan akan meningkat di daerah yang rawan kekeringan dan banji.
4.Tanaman pangan dan hutan mengalami serangan hama dan penyakit yang meningkat populasinya akibat perubahan iklim.

Ancaman Produksi Pangan
  Ancaman produksi pangan yang disebabkan oleh pemanasan global mempengaruhi pola presitipasi,evaporasi,water run-off,kelembaban tanah dan variasi iklim yang sangat fluktuatif secara keseluruhan mengancam produksi pangan.

Perubahan Iklim
  Besarnya dampak perubahan iklim terhadap pertanian sangat bergantung pada tingkat dan laju perubahan iklim disatu sisi serta sifat dan kelenturan sumber daya dan sistem produksi pertanian disisi lain.

Solusi
  Di wilayah-wilayah yang lebih kering,cuaca lebih panas,petani perlu mengganti jenis tanaman yang lebih toleran terhadap kekeringan.Sistem pengairan sawah tidak lagi dilakukan dengan penggenangan terus menerus,tapi cukup macak-macak untuk menghemat air dan tidak menurunkan produksi.
  Terobosan lain adalah memberi informasi cuaca kepada petani selama musim tanam pada wilayah-wilayah pertanaman secara spesifik.Persoalaanya tinggal memperbaiki informasi cuaca dan membuatnya komunikatif terutama bagi petani. Bagaimana membuat petanitidak hanya bisa mengakses,tetapi juga bisa membaca cuaca dengan bahasa mereka. Dengan ini petani bisa terhindar dari kerugian sekaligus menekan emisi metana.
TUGAS UAS SEMESTER 1
Materi 3
Djarwoto
41615110046

                          Beberapa Jenis Pencemaran Air
PENCEMARAN AIR
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehinnga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran air dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yaitu: Sumber langsung dan Sumber tidak langsung.
1. Sumber Langsung
Sumber-sumber langsung adalah buangan yang berasal dari sumber pencemaran yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian serta sampah.
Pencemaran terjadi karena buangan ini langsug dibuang kedalam badan air, seperti sungai, kanal, parit atau selokan.
2. Sumber Tidak Langsung
Sumber-sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri maupun dari limbah domestik.
SUMBER PENYEBAB TERJADINYA PENCEMARAN AIR
Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga, sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-partikulat padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi tempat-tempat yang dilaluinya.
JENIS PENCEMARAN AIR 
Ada 4 jenis pencemaran air yaitu :
1. BAHAN TOKSIK
 adalah sejenis pencemaran berbentuk kimia yang tidak terhasil dalam sistem akuatik. Penyumbang
 terbesar kepada pencemaran kimia ialah racun rumpai, racun serangga dan bahan buangan
 industri.
2. BAHAN ORGANIK
Pencemaran organik berlaku apabila lebihan bahan organik seperti baja dan kumbahan memasuki air. Apabila bahan organik ini meningkat di dalam tangki air, jumlah bahan hancur akan meningkat. Bahan hancur atau bahan reput ini akan tumbuh pantas dan menggunakan banyak oksigen apabila ia membesar. Ini mengakibatkan pengurangan oksigen apabila proses kehancuran berlaku. Kekurangan oksigen akan membunuh organisma akuatik. Apabila organisma akuatik itu mati, ia akan sama musnah dengan bahan hancur berkenaan, sekali gus meningkatkan pengurangan oksigen berkenaan.
3. PENCEMARAN TERMA
Pencemaran jenis itu boleh berlaku apabila air digunakan sebagai bahan penyejuk berdekatan kilang industri dan kemudian kembali kepada persekitaran akuatik dengan kadar suhu yang lebih tinggi, sebagai ia sepatutnya. Pencemaran terma boleh menyebabkan berlakunya pengurangan kadar oksigen di dalam air dan meningkatkan kadar keperluan biologikal oleh organisma akuatik untuk oksigen
4. PENCEMARAN EKOLOGIKAL
Ini berlaku apabila pencemaran bahan kimia, pencemaran organik atau pencemaran terma berlaku daripada persekitaran alam, bukannya aktiviti kemanusiaan. Sebagai contoh, pencemaran ekologikal akan meningkat daripada bahan aliran selepas berlakunya tanah runtuh, yang juga akan meningkatkan jumlah kotoran dalam air. Contoh lain ialah apabila haiwan seperti rusa mati lemas dalam banjir dan kemudian sejumlah besar bahan organik yang mengalir ke dalam air. Kejadian geologikal seperti ledakan gunung berapi juga boleh menjadi sumber kepada pencemaran ekologikal.
Tanda-tanda Air Tanah Sudah Tercemar:
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid.
3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu.
4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. 
    Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar
    muara sungai.
5. Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran.
CARA MENGATASI PENCEMARAN AIR
Berikut beberapa usaha yang bisa kita lakukan untuk mengatasi pencemaran air :
1. Menempatkan daerah industri/pabrik jauh dari pemukiman atau perumahan
2. Pembuangan limbah industri diatur sehinga tidak dapat mencemari lingkungan atau ekosistem
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis- jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat
    menimbulkan pencemaran
4. Memperluas gerakan untuk melakukan penghijauan
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran terhadap lingkungan
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang apa arti lingkungan hidup sehingga 
     manusia lebih mencintai lingkungannya
7.Melakukan intensifikasi pertanian 

Rabu, 21 Oktober 2015

Tugas UTS 
Djarwoto
41615110046
                                                               Rangkuman Jurnal
 MINIMALISAI LIMBAH DI INDUSTRI KULIT DENGAN RECOVERY GARAM AMMONIUM DARI AIR LIMBAH PROSES DELIMING

Latar belakang 
1.         Mengurangi konstribusi pencemaran ke lingkungan dengan proses pengolahan yang lebih ekonomis yaitu berupa meminimalisasi suspended solid pada proses primary terhadap penggunaan flokulan serta minimalisasi kebutuhan oksigen dengan menghindari terbentuknya NO2 da NO3 yang berasal dari proses nitrifikasi senyawa nitrogen (NH4-N organic terlarut)

2.         Memanfaatkan garam ammonium (ZA) sebagai bahan tambahan / supplemen unsur hara nitrogen untuk pupuk alternatif (pupuk cair maupun kompos)

Hasil dan pembahasan 
1.         Recovery garam ammonium dari air limbah dengan kualitas TSS 1.050 mg/l, BOD  4.100 mg/l, NH3 - N 346 mg/l, menggunakan  centrifuge kapasitas 150 liter, putaran motor 900 rpm dan waktu putaran 2 menit akan menghasilkan fitrat dengan kualitas TSS 430  mg/l, BOD 2.108 mg/l, NH3 - N 284 mg/l. (removal TSS 59.05 %, removal BOD 48.59 % dan recovery NH3- N 82.08 %)
2.         Upaya minimalisasi sumber limbah cair sebelum masuk Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan cara eleminasi air limbah proses deliming, pada basis 1000 kg kulit kering, mampu mereduksi biaya investasi total sebesar Rp. 5.376.123 (dari Rp. 298.671.249 menjadi 284.295.126) dan biaya operasional perhari sebesar Rp. 303.312 (dari Rp. 920.244 menjadi Rp. 622.516)
3.         Hasil recovery garam ammonium dapat dimungkinkan dimanfaatkan sebagai subtitusi unsur hara pada pupuk, terutama pada pemenuhan unsur hara nitrogen.

Peluang penelitian selajutnya 
1.         Studi kasus per kasus mengingat proses kulit cukup bervariasi dengan konsekuensi limbah yang dihasilkan juga bervariasi.
2.         Tentang bahan hasil recovery sebagai bahan supplemen unsur hara nitrogen untuk pupuk, mengingat macam dan penggunaan pupuk sangat bervariasi tergantung kondisi lahan serta tanamannya. Selain itu tidak dapat dimonitor dalam waktu yang singkat.

Selasa, 20 Oktober 2015

Tugas UTS
Djarwoto
41615110046

KOROSI PADA LOGAM BESI


Pengertian korosi

1. Pengertian Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. 

Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat.Karat pada besi berupa zat yang berwarna cokelat-merah.Oksida besi (karat) dapat mengelupas, sehingga secara bertahap permukaan yang baru terbuka itu mengalami korosi. 

Rumus kimia karat besi adalah :

Fe2O3. xH2O

Korosi secara keseluruhan merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) à Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan dalam oksidasi akan mengalir ke bagian lain untuk mereduksi oksigen.

O2(g) + 2 H2O(l) + 4e à 4 OH(l)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode akan teroksidasi membentuk besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi Fe2O3·xH2O yang disebut karat.









B. Dampak Dari Korosi
Dampak dari korosi terhadap logam (besi) adalah logam (besi) keropos dan tidak kuat (mudah patah).

1. Faktor-faktor penyebab korosi besi
Penyebab utama korosi besi adalah oksigen dan air.

2. Teknik pencegahan korosi besi
Korosi pada besi menimbulkan banyak kerugian, karena barang-barang atau bangunan yang menggunakan besi menjadi tidak awet.

Korosi pada besi dapat dicegah dengan membuat besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), namun proses ini membutuhkan biaya yang mahal, sehingga tidak sesuai dengan kebanyakan pengunaan besi

Cara pencegahan korosi pada besi dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Pengecatan
Fungsi pengecatan adalah untuk melindungi besi kontak dengan air dan udara. Cat yang mengandung timbal dan seng akan lebih melindungi besi terhadap korosi. Pengecatan harus sempurna karena jika terdapat bagian yang tidak tertutup oleh cat, maka besi di bawah cat akan terkorosi. Pagar bangunan dan jembatan biasanya dilindungi dari korosi dengan pengecatan.

b. Dibalut plastik
Plastik mencegah besi kontak dengan air dan udara. Peralatan rumah tangga biasanya dibalut plastik untuk menghindari korosi.

c. Pelapisan dengan krom (Cromium plating)
Krom memberi lapisan pelindung, sehingga besi yang dikrom akan menjadi mengkilap. Cromium plating dilakukan dengan proses elektrolisis. Krom dapat memberikan perlindungan meskipun lapisan krom tersebut ada yang rusak. Cara ini umumnya dilakukan pada kendaraan bermotor, misalnya bumper mobil.

d. Pelapisan dengan timah (Tin plating)
Timah termasuk logam yang tahan karat. Kaleng kemasan dari besi umumnya dilapisi dengan timah. Proses pelapisan dilakukan secara elektrolisis atau elektroplating. Lapisan timah akan melindungi besi selama lapisan itu masih utuh. Apabila terdapat goresan, maka timah justru mempercepat proses korosi karena potensial elektrode besi lebih positif dari timah.

e. Pelapisan dengan seng (Galvanisasi)
Seng dapat melindungi besi meskipun lapisannya ada yang rusak. Hal ini karena potensial elektrode besi lebih negative daripada seng, maka besi yang kontak dengan seng akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Sehingga seng akan mengalami oksidasi, sedangkan besi akan terlindungi.

f. Pengorbanan anode (Sacrificial Anode)
Perbaikan pipa bawah tanah yang terkorosi mungkin memerlukan perbaikan yang mahal biayanya. Hal ini dapat diatasi dengan teknik sacrificial anode, yaitu dengan cara menanamkan logam magnesium kemudian dihubungkan ke pipa besi melalui sebuah kawat. Logam magnesium itu akan berkarat, sedangkan besi tidak karena magnesium merupakan logam yang aktif (lebih mudah berkarat).



Sabtu, 17 Oktober 2015

Materi 3
Djarwoto / 41615110046

               Bentuk Energi Dan Bahasa Termodinamika
1.  Bentuk energi
2.  Pengertian Termodinamika
3.  Hukum-hukum Termodinamika

1.Bentuk Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. 
Menurut hukum Termodinamika Pertama, energi bersifat kekal.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnakan, tetapi dapat berubah bentuk (konversi) dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain.
Salah satu contoh pemanfaatan energi tersebut yaitu energi kimia.

Energi Kimia
Energi Kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil interaksi elektron di mana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan.
Sumber energi yang penting bagi manusia adalah reaksi kimia eksotermis yang pada umumnya disebut reaksi pembakaran.
Salah satu contoh aplikasi energi kimia dalam kehidupan manusia yaitu fuel cell.

Fuel Cell
Saat ini fuel cell dianggap sebagai salah satu sumber energi alternatif yang sangat bersih, ramah lingkungan, aman, dan mempunyai resiko yang sangat kecil.
Di beberapa negara maju, fuel cell sudah digunakan sebagai sumber energi gerak kendaraan bermotor.
Sistem fuel cell ini merupakan pembangkit energi listrik berbahan bakar hidrogen dan tidak tertutup kemungkinan suatu saat akan menjadi bahan bakar atau sumber energi yang paling berkembang. 
Salah satu proyek masa depan dalam dunia transportasi adalah penggunaan mobil listrik, agar menggantikan kendaraan yang berbahan bakar minyak bumi.


2.Termodinamika
Pengertian Menurut Bahasa Termodinamika berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos yang berarti panas, dan dynamic yang berarti perubahan.
Pengertian Secara Umum yaitu kajian mengenai kalor (panas) yang berpindah. 

Istilah yang berkaitan dengan Termodinamika :


Hukum-hukum Termodinamika
1.Hukum Awal (Zeroth Law)
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan yang lainnya. 
2.Hukum I Termodinamika:
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem. 
3.Hukum II Termodinamika
Hukum kedua temodinamika terkait dengan entropi.
Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan berjalannya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
4.Hukum III Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur non absolut.
Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.