Tugas 2 (Jurnal LCA)
Djarwoto
41615110046
PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap:
Komparasi antara Bahan Bakar Batubara dengan Biomassa
Penulis : Taufan Ratri Harjanto, Moh. Fahrurrozi , I Made Bendiyasa
Tahun Terbit : 2012
Latar Belakang
PT.
Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap dengan kapasitas produksi 2,6 juta
ton/tahun telah menggunakan sekam padi sebagai energi alternatif biomassa. Penggantian bahan bakar batubara dengan bahan bakar lain khususnya
biomassa, akan menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu, berapa besar
konstribusi emisi (gas buang) dan dampak lain yang dihasilkan oleh penggunaan
bahan bakar alternatif tersebut didalam industri semen. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan metode Life Cycle Assessment / LCA.
Metode Life Cycle Assessment (LCA) digunakan untuk mengevaluasi dampak
lingkungan penggunaan bahan bakar batubara dan bahan bakar biomassa pada
industri semen.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Inventori
Inventori dilakukan berdasarkan input dan output material didalam sistem. Data Input terdiri dari:
kebutuhan bahan baku, energi/kelistrikan, air, dan alat transportasi yang
digunakan.
Sedangkan Data output
berupa produk semen dan emisi yang dilepaskan terhadap lingkungan disetiap
prosesnya.
Berdasarkan
hasil analisis kontribusi dampak terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan
bakar sesuai dengan skenario 1, 2, 3, dan 4 untuk menghasilkan 1000 kg semen
didapatkan nilai kontribusi total berturut-turut 2,78 x10-1 Pt, 2,24 x10-1 Pt, 1,57 x10-1 Pt, dan 8,50 x10-2 Pt. Dari hasil analisis
kontribusi tersebut penggunaan biomassa lebih ramah terhadap lingkungan.
Penilaian Dampak/Impact Assessment
Pada keempat skenario
pemakaian bahan bakar dampak yang paling berpengaruh adalah global warming, respiratory inorganic dan resources. Secara umum kontribusi
dampak terhadap lingkungan tertinggi
berasal dari tahap pyroprocessing, kemudian
disusul dari alat transportasi yang
digunakan.
Berdasarkan analisis perbaikan, truck sebagai alat transportasi
pengangkut silika diganti dengan menggunakan kereta api, sehingga terjadi
pengurangan kontribusi nilai sebesar 6,00 x10-4
Pt terhadap impact category global
warming, 2,00 x10-3 Pt terhadap impact category respiratory inorganic dan 6,00 x10-4 Pt terhadap impact category non renewable energy.
Interpretasi
Komparasi
penggunaan bahan bakar pada skenario 3 antara sekam padi dengan miscantus giganteus terhadap kontribusinya ke lingkungan, didapatkan bahwa sekam padi memberikan nilai sebesar 1,59 x10-2 Pt dan miscanthus giganteus (alang-alang raksasa) sebesar 1,58 x10-2 Pt, sehingga dengan hasil
tersebut penggunaan miscantus giganteus (alang-alang
raksasa) sebagai bahan bakar
substitusi batubara lebih ramah terhadap lingkungan.
Rekomendasi
Untuk meningkatkan kualitas lingkungan, hasil dari
penelitian berdasarkan analisis perbaikan maka direkomendasikan:
- Alat transportasi pengangkut pasir silika diganti dengan kereta api untuk mereduksi pencemaran terhadap lingkungan.
- Secara bertahap dilakukan substitusi batubara dengan biomassa. Penggunaan bahan bakar 50% batubara dan 50% biomassa adalah yang paling memungkinkan.
- Pengembangan biomassa miscanthus giganteus sebagai bahan susbstitusi batubara perlu dilakukan kerena miscanthus memiliki potensi sebagai tanaman khusus bahan bakar non tanaman pangan, sehingga harga akan cenderung stabil.
- Melakukan penghijauan dan revegetasi di daerah pantai, sebagai investasi biomassa danmengurangi pencemaran lingkungan.
Peluang Penelitian Lanjutan
Perlu dilakukan penelitian skala dalam
besar untuk mengetahui faktor dan dampak output yang dihasilkan dari PT Holcim
indonesia terhadap lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar